Selasa, 26 Januari 2010

funny but foolly !!!!

Hulllooo readers...
Ini cerita foolish aku saat aku nyantri di ponpes di madura. Waktu itu aku duduk di kelas 2 muallimah, dan tingkat ke dua selalu terkenal dengan kebandelan santrinya yang ga tertandingin kecuali ama kelas 3(na lho...). Apalagi aku, siapa sih yang ga kenal aku santri kelas dua yang hobby nglanggar peraturan (except syariah)tapi juga termasuk luckiest girl in ma'had, karena jarang ketahuan. He...he..
Nah begini ceritanya>>>
malam itu hari apaaa gitu aku lupa, pondokku mati lampu plus ga da air, biasa program tahunan. Pondokku memang kadang mati lampu dan air mampet sehingga musti melaksanakan kegiatan dengan gelap-gelapan dan mck dengan air secukupnya hwe...he..he. Nah waktu itu aku terlambat mandi sore karena waktu teman-temanku pada bergerilya mencari tempat mandi yang airnya melimpah di tempat para ustadzah berkeluarga, aku malah asyik leyeh-leyeh di kamar sama temenku yang lagi libur shalat. Padahal aku dan mereka berbeda aku karus mandi sore dan ke masjid sebelum adzan maghrib buat sholat, tapi bagi yang "libur" mereka bisa mandi pas kita sedang shalat. But aku yang emang pemalas bin dodol bgt, ngirain ga bkal wajib ke masjid karena mati lampu, dan ga da acara shalawat buat yg "libur" karena mati lampu juga.
Automatically santai...padahal aku ga tahu kalo di masjid pake diesel jadi terang dan tetep wajib ke sana.
Suddenly the bell is ringing TENG...TENG...4x yang artinya bel wajib ke masjid, ya ampun aku belum mandi...aku langsung ngajak mandi temenku yang senasib ma aku, jadi deh yang lain pada shalat maghrib aku dan seorang temanku ini mandi. Legaaa karena ternyata banyak juga yang shalat tapi belum mandi, akupun mandi dengan santai.
Waktunya balik ke kamar, ntar tinggal pura-pura haid dan langsung ikut shalawatan bareng yang haid. I said in my mind.
" udah ma?" teriakku pada temenku yang senasib.
"udah kok" jawabnya lalu disusul suara pintu terbuka lima menit soon.
Then we're walkin slowly and silently, till arrive in our room. Kita ke kamar mandi dulu buat naruh sabun dan gayung disana dan keluar dengan kemenangan. By the time bagian keamanan dan bagian syariah sedang patroli: yang pertama buat keamanan santri, karena pondok sedang gelap' yang kedua untuk meninjau langsung santri yang shalawatan dan menilang santri yang kabur dari masjid. It was like me!
"aduh gimana dong ma?" remekku pada temanku.
"ga tau juga nih." dia juga bingung. pintu keluar kamar mandi kami langsung kalihatan dari pintu gerbang, jadi karena ada bag.keamanan dan syariah disana, kita pasti langsung ketahuan kalo nekat keluar. Akhirnya kami berdua nekat bertahan di kamar mandi yang luas dan gelap dan berbatasan langsung dengan kebun dan kuburan di belakang.
"ssst, keamanan mau ke sini!" bisik salah seorang "buron" selain kita di blok kamar mandi lain. Wow aku dan temanku langsung mondar mandir ga karuan, saking takut dan bingung.
"ssst mereka dateng." terdengar lagi suara bisik-bisik buron lain yang lebih dekat pintu keluar. Aku dan temanku berlari tanpa suara dan bersembunyi di salah satu kamar mandi dan temanku di tempat lainnya. Aku menyuruh temanku jangan menutup pintu nanti malah akan mencurigakan, jadi aku ngajarin dia supaya pintu di buka aja sedikit lalu kita mepet tembok di belakangnya. like no body inside...
Lalu keamanan datang dengan senternya yang menyorot kesana kemari khas tukang ronda, dia menyorot pintu kamar mandi tempatku sembunyi dan juga temanku but like i guessed we're unknown. yiiihaaaa... lorisimos! Berhasil!Well done!
Akhirnya setelah mereka pergi kita keeluar dan duduk-duduk di gazebo depan kamar mandi menunggu mereka bener-bener cabut dari rayon ini. Aku dan temanku berencana keluar lewat jalan pintas yang hanya di boleh dilewati ustadzah. Kita celingak-celinguk sambil keluar pelan-pelan dari area kamar mandi, tapi sekilas sreeet...aku segera lari menarik lengan temanku kembali ke tempat persembunyian.
"ada apa?" tanya temanku setelah lami keluar dan duduk di gazebo lagi.
"aku tadi ngliat senternya keamanan." jawabku sambil ngos-ngosan.
"udah uk lewat pintu ustadzah!" ajaku pada temanku.
"ntar kalo da ustadzah gimana?" tanya temanku.
"mankanya kita liat dulu!" kataku persuasif.
"ya udah yuk!" akhirnya ia mau, dan sambil mengendap-endap kami berjalan menju gang tempat pintu itu berada.
"coba liat, ada kilat senter tuh jangan-jangan keamanan datang lagi!" perintahku agar temanku mengintip jalan yang sudah kami lewati tadi apakah ada keamanan. Nah bersamaan dengan itu aku yang masih diam tak bergerak di gang tempat jalan pintas dan pintu kamar ustadzah berada, melihat pintu jalan pintas itu nperlahan mengayun terbuka dan sosok ustadzah berjalan masuk. Aku sebelum sempat melihat wajah ustadzah siapa itu lariterbirit-birit menuju jalan yang tadi kami lewati, tapi bersamaan dengan itu temanku juga lari menuju kearahku sehingga kami bertabrakan.
"Ma da ustadzah." kataku ngos-ngosan
"disana ada keamanan." jawabnya juga ngos-ngosan.
Maka tanpa pikir panjang aku segera berbalik dan menerobos ustadzah yang sedang menelepon di ambang pintu. Saat itu yang kupikirkan adalah ustadzah lebih baik dari pada keamanan. Maka aku menarik pergelangan temanku dan lari tergesa-gesa, tapi...
" MAN TILKA...BERHENTI...!"

To be continued...