Senin, 14 Maret 2016

Pacaran State of Mind

Assalamualaikum ...
Sekarang usiaku 22 tahun, banyak hal terjadi sejak awal aku mulai blog ini sampai sekarang. Segalanya tampak tidak sama lagi. Waktu merubah seseorang, itu benar. Banyak hal yang sudah mampir di kepalaku, beberapa kali opiniku tentang sesuatu hal berubah - ubah. Sekali waktu aku sependapat dengan satu teori, kali lainnya aku sama sekali menolak. Dan itu terjadi ber kali kali kali dan kali. 

Aku bertanya - tanya, apakah ini yang dinamakan pencarian jati diri?

Aku mulai independent dan melihat dalam sudut pandangmu sendiri. Kamu menimbang dan memutuskan sendiri, sesuai referensi pilihanmu sendiri. Aku pikir saat itulah kedewasaan dan kewaskitaan dibentuk. Maka membaca banyak buku sangat membantu di saat seperti ini, dan mengobrol dengan banyak kepala akan memberikanmu banyak pilihan terbentang dan sudut pandang tak terbatas. Aku memilih, menimbang dan memutuskan. Aku menjadikannya pegangan, hingga aku mulai goyah dan menimbang ulang. 

Dan tiba - tiba saja usiaku 22 tahun.

Opiniku tentang dunia banyak berubah. Tentang Tuhan, agama, hubungan antar manusia dan sebagainya. Belajar di sekolah yang bagus, membuat pandanganku tentang Tuhan semakin cemerlang dan jelas, begitu juga agama. Tapi tentang manusia, tidak pernah mencapai akhir. Setiap hari aku bertemu manusia berbeda. Dan mereka semua ajaib. Mereka memikirkan apa yang belum pernah aku pikirkan. Mereka memandang sesuatu dari sudut 360 derajat terbalik dari caraku memandang. Keajaiban ini memaksaku rileks dan belajar. Memandang secara terbalik benar - benar bukan keahlianku. 

Menurutmu, adakah sudut terbalik dari pacaran sehingga ia harus dilakukan?

Sepanjang eksistensiku di bumi, aku tidak pernah memandang 'pacaran' atau 'love coupling' sesuatu yang harus dilakukan manusia. Mungkin karena perbendaharaan kata dalam keluarga kami sangat sedikit, sehingga orang tuaku tidak pernah menyebut yang satu itu. Bapak dan Ibu selalu menyebut 'hubungan lelaki dan perempuan' tanpa kosakata pacaran. Aku hanya mendengarnya dari tv, jauh di balik kaca dan tak terjamah. 

Beranjak remaja aku mulai mengerti. Pacaran? Oh hubungan kasih lelaki dan perempuan yang saling tertarik satu sama lain, entah secara fisik atau karakter. Aku mencoba memahaminya. Karena aku mulai berpikir, kalau aku suka padanya lalu kenapa?

Apakah aku akan pacaran dengannya?
lalu?
Apa yang terjadi kalau aku suka pada seorang lelaki yang ganteng di usia sd?
smp?
sma?

Seseorang bilang pacaran untuk berakhir dalam pernikahan bersama - sama. Tapi siapa yang menikah di usia sekolah?!

Saat aku lulus sekolah, pacaran mulai terdengar seperti kewajiban. Seperti SIM, KTP, KK, semua orang harus punya, setidaknya bisa menunjukkan saat ditanya. Namun sayangnya bersamaan dengan itu pemahamanku akan hubungan lelaki dan perempuan bertambah. Tentang lelaki dan insting alaminya secara umum, dan perempuan dengan perasaan sentimentilnya secara umum. Saat ini aku sadar, pernikahan adalah hal paling serius dalam sejarah eksisitensi manusia. Sakaral, berat, rumit, juga manis tentu saja. Dan pacaran tidak ada separuh dari kesakralan pernikahan. 

Pacaran itu no strings attached. Tidak ada sumpah, janji, legalitas hukum negara dan ikatan dalam nama Tuhan. Pacaran hanya soal perasaan yang samar. Soal cinta yang tidak nyata. Karena tidak ada yang dibuktikan dan dikorbankan. Kenapa manusia harus pacaran? Kenapa wanita harus sakit hati karena lelaki yang bukan siapa - siapa di hadapan hukum? Kenapa lelaki harus selalu menuruti permintaan perempuan yang dia tidak punya tanggung jawab apa - apa di hadapan Tuhan? 

Perempuan itu bisa meninggalkannya kapan saja ...
Lelaki itu bisa meninggalkannya kapanpun dia mau ...

Akan ada banyak hati yang luka. Mata yang berlinangan air mata. Kenangan buruk. Dan jika kamu percaya agama, dosa yang menumpuk.

Entahlah ... 
Usiaku kini 22 tahun, aku bebas dan berhak mencintai siapapun. Aku tidak layak dilukai, dan apa kuasaku melukai hati lelaki bebas dan bergairah di luar sana? Entahlah, aku tidak paham.

Hei, kamu yang pacaran, what is your state of mind actually?




PS : Buat kamu yang pacaran tanpa pernah menimbang perasaan orang tuamu dan agamamu.
       Buat kamu yang pacaran tapi terlalu pengecut memutuskan.
       Buat kamu yang pacaran karena kebingungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan kalian mo komentar apa aja boleh! silahkan suka-suka aja, tapi ntar kalo aku gigit....ga tanggung sama sekali!!!!