Jumat, 31 Desember 2010

Happy New Year!!

Assalamualaikum......
whoaaa...ini adalah hari pertama di bulan Januari alias tahun baru. Semalam di luar hujan deras, tapi tetep aja ada yang ngerayain tahun baru dengan keliling jalan raya. Kebanyakan mereka anak remaja yang belagak keren dengan menggebah sepeda motor kurus karena sering dipreteli, dengan suara krentenggg...nya bikin emak-emak yang denger jantungan!! Sumpah bego!
Sebenernya ini cerita Ibuku yang jualan dipinggir jalan semalem. Beliau lagi asyik-asyik menikmati suara hujan yang sudah cukup membuat pori-pori makin lebar, bukan karena kedinginan tapi emang karena aging!Tapi gara-gara mendengar suara krentengan klapot bekas modifikasi tangan-tangan bau ingus dan bau duit hasil morotin ortu, Ibuku langsung bangun terduduk dengan kaget. Beliau kira jantungnya sudah copot dan sedang mendengan suara malaikat zabaniah yang bernyanyi. Tapi karena disadarkan oleh gigitan nyamuk setengah aedes aegypti setengah mak lampir (karena nyedotnya banyak banget ampe anemia) Ibuku jadi sadar itu bukan suara malaikat zabaniah dan setelah diraba dirasa tapi sayang ga bisa ditrawang, ternyata jantungnya masih ada. Setelah sadar ternyata suara remaja-remaja blasteran (blasteran ama gorilla) karena udah keliatan behaviournya yang emang kaya king kong, Ibuku langsung ngelus dada dengan penuh prihatin sekaligus bersyukur bin alhamdulillah anak-anak cowoknya dirumah anteng, shoeleh (paling), dan ga suka kelayapan kaya blasteran gorilla. Yang sebenernya emang adek ku (anak ibuku yang cowok) ga berminat ama begituan, bukan karena do'i anak yang santun bin anteng plus alim tapi karena emang belum lancar naik motor!!! Hwaahahahahahahaha (ketawa khas kakak pertama yang berkuasa) Jadilah malam tahun abru Ibuku yang seharusnya mengalun syahdu bersamaan dengan muhasabah dan nyanyian rohani nyamuk-nyamuk klan kyuubi, jadi pengalaman buruk yang sangat mudah dilupakan.
Jadi teman-teman blogger dan reader yang insyaAllah sholeh dan sholehah apa kita sudah muhasabah diri, menghabiskan 12 bulan kemarin dengan amalan sholih sehingga puas dan berhak merayakan tahun baru ini dengan suka cita dan gegap gempita, atau malah penyesalan dan pertaubatan atas 12 bulan yang sudah tersia-siakan dengan ruginya???? Semoga Allah menerima amalan sholeh kita selama 12 bulan kemarin (menurut tahun bikinan julius caesar) dan mengampuni dosa-dosa kita selama 12 bulan kemarin. Aaamiinnnn. Assalamualaikum ^_^

Rabu, 29 Desember 2010

Wanita Itu Ibuku

Ini adalah sebuah kisah lama yang patut dibaca dan direnungkan berkali- kali betapa baiknya ibunda kita, bagaimana besarnya pengorbanan ibunda kita dstnya




Kejadian ini terjadi di sebuah kota kecil di Taiwan, tahun berapaan udah lupa. Dan sempat dipublikasikan lewat media cetak dan electronic. Ada seorang pemuda bernama A be (bukan nama sebenarnya). Dia anak yg cerdas, rajin dan cukup cool. Setidaknya itu pendapat cewe2 yang kenal dia. Baru beberapa tahun lulus dari kuliah dan bekerja di sebuah perusahaan swasta, dia sudah dipromosikan ke posisi manager. Gajinya pun lumayan.Tempat tinggalnya tidak terlalu jauh dari kantor.







Tipe orangnya yang humoris dan gaya hidupnya yang sederhana membuat banyak teman2 kantor senang bergaul dengan dia, terutama dari kalangan cewe2 jomblo. Bahkan putri owner perusahaan tempat ia bekerja juga menaruh perhatian khusus pada A be.







Di rumahnya ada seorang wanita tua yang tampangnya seram sekali. Sebagian kepalanya botak dan kulit kepala terlihat seperti borok yang baru mengering. Rambutnya hanya tinggal sedikit di bagian kiri dan belakang. Tergerai seadanya sebatas pundak. Mukanya juga cacat seperti luka bakar. Wanita tua ini betul2 seperti monster yang menakutkan. Ia jarang keluar rumah bahkan jarang keluar dari kamarnya kalau tidak ada keperluan penting.







Wanita tua ini tidak lain adalah Ibu kandung A Be. Walau demikian, sang Ibu selalu setia melakukan pekerjaan routine layaknya ibu rumah tangga lain yang sehat. Membereskan rumah, pekerjaan dapur, cuci-mencuci (pakai mesin cuci) dan lain-lain. Juga selalu memberikan perhatian yang besar kepada anak satu2-nya A be. Namun A be adalah seorang pemuda normal layaknya anak muda lain. Kondisi Ibunya yang cacat menyeramkan itu membuatnya cukup sulit untuk mengakuinya.







Setiap kali ada teman atau kolega business yang bertanya siapa wanita cacat dirumahnya, A be selalu menjawab wanita itu adalah pembantu yang ikut Ibunya dulu sebelum meninggal. "Dia tidak punya saudara, jadi saya tampung, kasihan." jawab A be. Hal ini sempat terdengar dan diketahui oleh sang Ibu. Tentu saja ibunya sedih sekali. Tetapi ia tetap diam dan menelan ludah pahit dalam hidupnya. Ia semakin jarang keluar dari kamarnya, takut anaknya sulit untuk menjelaskan pertanyaan mengenai dirinya.







Hari demi hari kemurungan sang Ibu kian parah. Suatu hari ia jatuh sakit cukup parah. Tidak kuat bangun dari ranjang. A be mulai kerepotan mengurusi rumah, menyapu, mengepel, cuci pakaian, menyiapkan segala keperluan sehari-hari yang biasanya di kerjakan oleh Ibunya. Ditambah harus menyiapkan obat-obatan buat sang Ibu sebelum dan setelah pulang kerja (di Taiwan sulit sekali cari pembantu, kalaupun ada mahal sekali). Hal ini membuat A be jadi BT (bad temper) dan uring-uringan di rumah.







Pada saat ia mencari sesuatu dan mengacak-acak lemari ibunya, A be melihat sebuah box kecil. Di dalam box hanya ada sebuah foto dan potongan koran usang. Bukan berisi perhiasan seperti dugaan A be. Foto berukuran postcard itu tampak seorang wanita cantik. Potongan koran usang memberitakan tentang seorang wanita berjiwa pahlawan yang telah menyelamatkan anaknya dari musibah kebakaran. Dengan memeluk erat anaknya dalam dekapan, menutup dirinya dengan sprei kasur basah menerobos api yang sudah mengepung rumah.







Sang wanita menderita luka bakar cukup serius sedang anak dalam dekapannya tidak terluka sedikitpun. Walau sudah usang, A be cukup dewasa untuk mengetahui siapa wanita cantik di dalam foto dan siapa wanita pahlawan yang dimaksud dalam potongan koran itu. Dia adalah Ibu kandung A be. Wanita yang sekarang terbaring sakit tak berdaya.







Spontan air mata A be menetes keluar tanpa bisa dibendung. Dengan menggenggam foto dan koran usang tersebut, A be langsung bersujud disamping ranjang sang Ibu yang terbaring. Sambil menahan tangis ia meminta maaf dan memohon ampun atas dosa-dosanya selama ini. Sang ibupun ikut menangis, terharu dengan ketulusan hati anaknya. "Yang sudah-sudah nak, Ibu sudah maafkan. Jangan di ungkit lagi". Setelah sembuh, A be bahkan berani membawa Ibunya belanja ke supermarket.





Walau menjadi pusat perhatian banyak orang, A be tetap cuek bebek.





biar bagaimanapun ibu kita tetaplah ibu kita....sampai ajal menjemput tak ada kata mantan ibu maupun mantan anak...
smg crt ini bermanfaat.....





Kemudian peristiwa ini menarik perhatian kuli tinta (wartawan). Dan membawa kisah ini ke dalam media cetak dan elektronik

♥●•٠·˙ Diatas Sajadah Cinta ˙·٠•●♥


credit: Roni Irmunika Sandu via facebook.
from Diatas Sajadah Cinta by: Habiburahman El-Shirazy

Ayam dan Bebek

AYAM DAN BEBEK

Sepasang pengantin baru tengah berjalan
bergandengan tangan di sebuah Taman pada suatu
malam musim panas yang indah, seusai makan malam.
Mereka sedang menikmati kebersamaan yang menakjubkan
tatkala mereka Mendengar suara di kejauhan: “Kuek! Kuek!”
“Dengar,” kata si istri, “Itu pasti suara ayam.”
“Bukan, bukan. Itu suara bebek,” kata si suami.
“Nggak, aku yakin itu ayam,” si istri bersikeras.
“Mustahil. Suara ayam itu ‘kukuruyuuuk!’, bebek itu ‘kuek! Kuek!’
Itu bebek, Sayang,” kata si suami dengan disertai gejala-gejala
awal Kejengkelan.
“Kuek! Kuek!” terdengar lagi.
“Nah, tuh! Itu suara bebek,” kata si suami.
“Bukan, Sayang. Itu ayam. Aku yakin betul,” tandas si istri, sembari
Menghentakkan kaki.
“Dengar ya! Itu a... DA... Lah... Be... Bek, B-E-B-E-K. Bebek!
Mengerti?” si suami berkata dengan gusar. “Tapi itu ayam,” masih
saja si istri bersikeras.
“Itu jelas-jelas bue... Bek, kamu... Kamu....”
Terdengar lagi suara, “Kuek! Kuek!” sebelum si suami
mengatakan sesuatu Yang sebaiknya tak dikatakannya. Si istri
sudah hampir menangis, “Tapi itu ayam....”
Si suami melihat air Mata yang mengambang di pelupuk Mata
istrinya, Dan Akhirnya.... Wajahnya melembut Dan katanya
dengan mesra, “Maafkan aku, Sayang. Kurasa kamu benar. Itu
memang suara ayam kok.”
“Terima kasih, Sayang,” kata si istri sambil menggenggam
tangan Suaminya.
“Kuek! Kuek!” terdengar lagi suara di hutan, mengiringi mereka
berjalan Bersama dalam cinta.
…………..
Maksud dari cerita bahwa si suami akhirnya sadar adalah: siapa
sih yang Peduli itu ayam atau bebek? Yang lebih penting adalah
keharmonisan Mereka, yang membuat mereka dapat
menikmati kebersamaan pada malam yang Indah itu.
Berapa banyak pernikahan yang hancur hanya gara-gara
persoalan sepele?
Berapa banyak perceraian terjadi karena hal-hal “ayam atau
bebek”?
Ketika Kita memahami cerita tersebut, Kita akan ingat apa yang
menjadi Prioritas Kita. Pernikahan jauh lebih penting ketimbang
mencari siapa yang benar tentang apakah itu ayam atau bebek.
Lagi pula, betapa sering Kita merasa yakin, amat sangat mantap,
mutlak bahwa Kita benar, namun belakangan ternyata Kita salah?
Lho, siapa tahu? Mungkin saja itu adalah ayam yang direkayasa
genetik sehingga bersuara seperti bebek!

Memaafkan Dengan Sempurna

SAKIT HATI merupakan situasi kejiwaan yg mungkin hampir dialami semua insan, entah itu karena pengabaian, penolakan ataupun hal hal sepele dalam satu kisah Cinta yang tak bersambut. Tidak jarang terjadi, silaturahmi yang terjalin sekian lama dan kian mendekat itu kemudian berubah menjadi sebuah api kecil yang merenggangkan sebuah jalinan ukhuwwah.

Iblis memang pintar, mereka menyelinap dalam egoisme, membuat kita merasa benar dan berhak atas kemarahan yang sebenarnya tidak perlu berkepanjangan itu, bahkan tidak jarang juga membuat kita terlupa atau mengabaikan beberapa kaidah kaidah keindahan hukum dalam Islam yg sempurna ini.

Saya tertarik untuk membahas kembali catatan lama ini karena terenyuh mendengar kisah seorang Ahwat yang dimusuhi rekan dakwahnya sendiri karena Cintanya tak bersambut? Si akhwat begitu menderita dengan kondisi demikian, kondisi semakin memburuk ketika sang Ikhwan yang faqih itu terus menyerang si akhwat dengan dalil dalil yang membuat si Akhwat terus merasa bersalah.

Adakah kaidah kaidah keilmuan dalam Islam bisa digunakan untuk kepentingan diri pribadi atau sekedar ingin memenangkan perspective sendiri?

Tidak demikian! Tidak mungkin seorang Hamba bisa Menipu Tuhannya.
Apapun bentuknya, dalam kondisi apapun dua muslim yang bermusuhan tetap berada dalam keadaan merugi, bahkan sangat sangat merugi karena terlepas dari ampunan Allah..

Allah akan menangguhkan pengampunan-Nya kepada dua jiwa yg tercemari permusuhan dan kebencian,..

“Semua amal manusia diperlihatkan (kepada Allah) pada setiap Jum’at (setiap pekan) dua kali; hari senin dan hari kamis. Maka setiap hamba yang beriman diampuni (dosanya) kecuali hamba yang di antara dirinya dengan saudaranya ada permusuhan. Difirmankan kepada malaikat :” tinggalkanlah atau tangguhkanlah (pengampunan untuk) dua orang ini sehingga keduanya kembali berdamai” (HR Muslim : 4/1988, Riwayat dari Abu Hurairah Ra)

Sebetulnya dalam hati hati yang lembut itu tersedia pasokan maaf, kemarahan itu hanya bergelora beberapa saat saja ketika iblis mempengaruhi emosi kita, saat pengaruh itu hilang akan ada bisikan nurani untuk memaafkan dan di ikuti sesal sesal...

Tapi kemudian, egoisme pemikiran kita menolaknya dan menjaga kebencian itu hingga menahun.
Sungguh, Islam mengajarkan kita untuk memaafkan dengan sempurna.

Bukan tidak ada konsekuensi di balik ajaran Islam yang indah, ada ketentuan dan batas batas yang harus kita patuhi. Dalam sebuah Al-Hadits Rasulullah telah memberi Ultimatum, bahwasaanya marah itu tidak boleh lebih dari tiga hari.

“Tidak halal seorang muslim memutuskan hubungan dengan saudaranya (sesama muslim) lebih dari tiga hari, barang siapa memutuskan lebih dari tiga hari dan meninggal maka ia masuk neraka”

(HR Abu Dawud, 5/215, Shahihul Jami’ : 7635, Diriwayatkan dari Abu Hurairah)

Betapa indah makna yang tersembunyi di dalamnya. Jika kita renungi, seakan Islam telah memahami bahwasannya rasa marah itu ada, sehingga kita bisa saja marah dalam batas batas tertentu - tapi - di ikuti dengan konsekuensi jangan lebih dari tiga hari.

Dan konsekuensi itu tidak tanggung tanggung, yaitu berupa ancaman NERAKA YANG MENDIDIH jika ternyata dalam tiga hari itu salah satu dari kedua jiwa yang tidak rapih itu meninggal.

Masya Allah..
Betapa meruginya ketika kita membuat sakit hati seseorang lalu kita mengabaikan maaf sampai suatu hari kita terlupa dan orang yang kita putuskan persaudaraannya itu meninggal? Atau kita yang meninggal duluan...

“Barangsiapa memutus hubungan dengan saudaranya selama setahun maka ia seperti mengalirkan darahnya (membunuhnya) “

(HR Al Bukhari Dalam Adbul Mufrad no : 406, Shahihul Jami’: 6557 | Dari riwayat Abu khirasy Al Aslami Ra)

Betapa sadisnya..
Bayangkan jika yang kita musuhi itu keluarga kita, paman kita, adik kita, kakak kita, atau tidak jarang cerita anak sama mamah atau ayah sendiri ?

Apa yang Harus Kita Lakukan?



ISLAM MENGAJARKAN KITA MEMAAFKAN DENGAN SEMPURNA,

Lupakan siapa yang bersalah atau siapa yg harusnya minta maaf. lembutkan hati dan ulurkan maaf, karena minta maaf tidak akan merugikan amal dan harta kita ^_^

Tidak ada pilihan, karena hukum telah jelas dan Islam telah sempurna. Kita harus segera bertaubat kepada Allah, dan bersilaturrahim kepada orang yg kita putuskan tali persaudaraannya dengan terlebih dahulu memberinya salam.

“Tidak halal bagi seorang laki-laki memutuskan hubungan saudaranya lebih dari tiga malam. Saling berpapasan tapi yang ini memalingkan muka dan yang itu (juga) membuang muka. Yang terbaik di antara keduanya yaitu yang memulai salam”
(HR Bukhari, Fathul Bari : 10/492 | Diriwayatkan dari Abu Ayyub Ra)


Ketika kita telah melembutkan hati dan mengulurkan tangan kemudian dia menolak, maka kita telah lepas dari tanggungan dosa, dan orang yang menolak uluran maaf kita tetap berdosa dan tidak lepas dari ancaman Neraka Allah..

Bersegeralah,
Lembutkan hati kita dan hempaskan kebencian yang masih tersisa, ingat rasa berat dan angkuh itu adalah dari bisikan bisikan Iblis yang sedang meracuni fikiran dan hati kita.

Meminta maaf tidak akan pernah merugikan amal kita ;)

Dalam hal ini harus saya sertakan juga, tentang sebuah kondisi yang dibolehkan syariat bahwasannya seorang muslim/muslimat boleh menjauhi saudaranya dalam beberapa kondisi dan ada alasan yang dibenarkan, seperti karena ia meninggalkan shalat, atau terus menerus melakukan maksiat sedang pemutusan hubungan itu berguna bagi yang bersangkutan; misalnya membuatnya kembali kepada kebenaran.

Semoga bermanfaat,
Jangan dianggap dakwah, hanya dalam rangka mempererat tali silaturahim diantara kita. semoga kita selalu menjadi hambanya yang cendrung kepada syukur dan berbahagia di Dunia dan Akhirat.

credits: Nurdin AlIndunisiy via facebook

Selasa, 28 Desember 2010

R.I.P My Beloved TV

Aku pernah posting soal betapa nggak bebasnya aku nonton TV di rumah. Karena ketatnya peraturan bonyok ku tentang nonton TV. Itu aja udah bikin aku dan adek-adek ku merasa terpuruk dalam lembah duka. Dan sekarang malah kami ber5 berasa terpuruk dalam jurang kesedihan tak berujung dan pingsan sampai lumutan di dalamnya, karena kali ini TV kami rusak. Benar. TV kami rusak, mati, dingin, tak bercahaya, tak bersuara,huaaaa....ga bisa nonton K-Drama!!!
Kejadiannya pas tanggal 26-desember-2010 kemarin. Kami ber5 (aku dan adek2 ku) lagi asyik nonton bola AFF Suzuki CUP, Indonesia VS Malaysia. Awalnya kami merasa sangat excited, semangat, campur deg-degan karena bangga Indonesia berhasil masuk final. Lawan Malaysia lagi. Acara nobar itu makin panas karena suporter Malaysia yang ketahuan beberapa kali nyorotin laser ke mata player Indonesia. Wuiihhh rasanya geram banget ama suporter negara claimer itu. Padahal yang ngasih aturan nggak boleh bawa laser itu FAM (Football Asociation Malaysia) semacam PSSI kalo di Indonesia, sendiri. Apalagi gawang Indonesia yang dijaga Markus Harison kebobolan tiga kali.
Tiba lah babak ke dua, dimana kami menaruh harapan agar Indonesia bisa jeblosin satu goal aja. Tapi baru beberapa menit babak ke dua, tiba-tiba adek ku yang ke lima nepuk layar TV karena sebal dan pet! Ada kerlip cahaya putih sebelum Tvku bener-bener mati. Kami kira itu cuma konslet biasa dan segera bisa dibenerin, tapi sampai sekarang TV itu masih sama. Diem, gelap, mati dan ga ada gambar ato musiknya. Ibuku yang sangat mendukung Gerakan Tidak Ada TV di Rumah beliau dirikan sendiri, merasa sangat lega dan berjanji dengan sepenuh hati untuk tidak akan pernah reparasi TV itu. Huaaaa...hiks..hiks...RIP my beloved TV!!

Senin, 20 Desember 2010

Remidi Oh Remidi



Lagi-lagi soal model pendidikan di Indonesia. Sumpah sebel aku ngeliatnya.Tau nggak sih, ceritanya aku baru selesai ujian, dan otomatis remidi. Tadi pagi aku ke sekolah buat ngerjain remidi buat memperbaiki nilai ujianku yang kacrut. Sampai sana aku dikasih soal ama gurunya tapi boleh ngliat buku diktat. Nah lho? Apa dong namanya? Remidi = perbaikan nilai??? ternyata benar-benar "memperbaiki" nilai!!!

Ternyata kegunaan remidi adalah kalo kita ujian trus dapet nilai dibawah standar, kita mesti memperbaiki nilai itu, dengan ngerjain lagi soal dari mapel itu. Tapi ngerjainnya kali ini boleh nyontek buku atau tanya temen. Intinya kalo emang pake remidi nilai bisa bagus, trus kenapa masih sibuk belajar dan nylenggarain ujian???



What the hell is going on here??? Jadi sistem pendidikan di Indonesia selama ini sudah sebobrok itu ya??? (selama ini aku sekolah di pesantren, yang ga ada acara remidi)Aku jadi heran, kenapa indonesia pura-pura nggak tahu soal kepalsuan ini. Soal pengawas ujian yang mengijinkan murid contekan asal nggak rame, mengijinkan guru-guru nggak berkualitas untuk ngajar, mengijinkan acara remidi ini ada, mengijinkan sistem pendidikan ini berjalan???? Why? Kenapa pemerintah membiarkan semua ini terjadi begitu saja. Membiarkan Indonesia seolah baik-baik saja ternyata busuk dalemnya. Dimana orang-orang yang cinta ilmu dan idealisme pendidik?? Menyesal guru-guru tidak lagi seperti dulu.

Bukannya aku jadi sok pinter sehingga menolak tema pencontekan ini, aku juga seneng lah kalo bisa dapet nilai tanpa kerja keras, tanpa sibuk belajar. Tapi sebagai remaja yang pelajar, seharusnya kita tahu untuk melakukan semuanya di jalan yang benar. Bukan berpura-pura tidak tahu dan mensyukuri kecacatan ini. Ini juga buat kebaikan siapa sih? Pelajar kan, para pemuda, pemimpin masa depan yang juga putra putri kalian!!! Ayolah para guru, ortu, pejabat tolong buktikan pada kami para pemuda, bahwa jujur itu ada harganya. Bahwa bekerja keras dan giat belajar itu bukan cuma iklan. Bahwa ada bagian yang bisa dibanggakan dari negeri ini.

Jadi apakah pemuda pelajar yang jujur dan berilmu sudah punah dari negeri ini???

Minggu, 19 Desember 2010

Tika

Aku adalah dimana cinta dan tawa berkumpul memenuhi udara
Aku adalah dimana sedih dan suka adalah rasa bersama
Aku adalah dimana benci dan rindu menyatu dalam haru
Aku adalah dimana Ayah dan Bunda menyemai asa
Aku adalah Tika, dimana Tuhan menitipkan kata.

Kamis, 02 Desember 2010

Aku yang Bukan Aku

Hmmm... Tau nggak, aku sedang mengalami krisis percaya diri. Dimana aku merasa kurang nyaman untuk bergaul dengan orang lain, dan selalu merasa kurang layak. Apakah aku sudah terlalu parah? Aku selalu berpikir, apakah orang lain akan suka kalo aku begini apakah orang lain merasa enjoy melihat aku begitu... Its really annoying me!! Aku merasa ini bukan diriku. Aku adalah Tika yang ceria, yang cerewet, selalu banyak bertanya dan mengkritik. Selalu jadi the hillarious one. But i'm loosing my self. Aku merasa aku bukan diriku lagi.